Kamis, 28 Oktober 2010

Organisasi Siswa Intra Sekolah dalam perilaku konsumen

Organisasi Siswa Intra Sekolah atau yang lebih dikenal dengan OSIS, terdapat disetiap-setiap sekolah tingkat menengah dan tingkat atas di Indonesia. Organisasi yang dipimpin oleh siswa-siswa yang terpilih di masing-masing SMP dan SMA ini dibimbing oleh kepala sekolah dan guru-guru yang bersangkutan disekolah tersebut.
Ketika saya masih menjadi siswa di SMA 25 Jakarta yang terletak di Jalan A.M. Sangaji, Jakarta Pusat, ketika itu sekolah saya ingin mengadakan pergelaran pentas seni, tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Jika hanya mengandalkan sumbangan dari orang tua murid saja tentunya masi kekurangan dana.
Setelah di diskusikan dalam rapat OSIS bersama guru pembimbing di sekolah saya, akhirnya diambillah suatu keputusan agar pergelaran pentas seni di sekolah saya dapat tetap diadakan. Akhirnya telah diputuskan bahwa untuk memenuhi kekurangan dana, teman-teman saya pun berjualan barang-barang seperti gantungan handphone, jepitan, pin dan barang-barang lainnya. Selain berjualan, dana untuk pergelaran seni itu pun juga didapat dari hasil mengamen dari bus kota ke bus kota, juga di tempat-tempat nongkrong anak muda.
Tidak hanya menjual barang-barang tersebut di sekolah, teman-teman pun juga menjulanya di lapangan olahraga senayan ketika kami ada jadwal atletik dari sekolah. Agar tidak mengganggu kegiatan belajar di sekolah, maka kegiatan tersebut dilakukan pada hari sabtu dan minggu.
Alhasil, hasil yang di dapat teman-teman saya pun dapat menutupi kekurangan dana. Saya dan teman-teman pun belajar bahwa tidaklah mudah mencari uang di jaman sekarang. Pergelaran pentas seni pun di sekolah saya dapat berjalan tanpa hambatan dan semuanya pun bias menimati hasil yang memuaskan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar